1. Pengabdi Setan (tahun 1980)
Pengabdi Setan Merupakan Film Nasional yang dirilis pada tahun
1980, disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, bintang utama Ruth
Pelupessy & WD Mochtar.
Menurut keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber yang bermuara di
google dan wikipedia, film ini pada masanya dikenal sebagai salah satu
dari beberapa film horor awal yang menggantikan tema horor yang diwarnai
kepercayaan Kristen atau Buddha dengan kepercayaan Islam. Film ini juga
sangat terkenal pada masanya bahkan sampai di dunia internasional,
serta sempat dirilis dalam berbagai format seperti VHS dan kemudian DVD
di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.
Sinopsis Singkat :
Awal film dibuka dengan adegan pemakaman seseorang. Belum diketahui
siapa yang dimakamkan, akan tetapi sutradara menunjukkan fokus adegan
pada beberapa karakter utama di film ini yaitu seorang Bapak: Hendarto
(WD Mochtar), Anak Perempuan: Rita (Siska Karabety), & Anak Lelaki:
Tomi (Fahrul Rozi). Di adegan selanjutnya yaitu Tahlilan di rumah
keluarga, baru diketahui ternyata yang meninggal adalah istri dari pak
Hendarto, sekaligus ibu dari Rita & Tomi.
2. Telaga Angker (tahun 1984)
Sinopsis Singkat:
Anita (Suzanna) yang tengah mengandung, menjadi korban keganasan
penjahat. Ia bersama Lenny, adik suaminya dibunuh, mobilnya
ditenggelamkan ke dalam telaga. Ketika peristiwa itu terjadi, suaminya
Robby (George Rudy) tengah menjemput anaknya, Rian. Langkah pencarian
bersama satuan polisi dikerahkan, tetapi tak ada hasil. Sementara itu,
ada penelepon gelap, mengaku bahwa kelompoknya telah membunuh Anita dan
Lenny.
3. Sundel Bolong (tahun 1981)
Sundelbolong adalah film horor dewasa tahun 1981 dari Indonesia
yang disutradarai oleh maestro film Sisworo Gautama Putra dan diperankan
oleh Suzanna dan Barry Prima. Film ini adalah film pertama yang
diangkat berdasarkan mitos / legenda rakyat sundel bolong dan dianggap
sebagai film yang telah memopulerkan mitos tersebut. Dengan semboyan
film "Cantik... menggairahkan... tak kenal ampun!", film ini
didistribusikan oleh Rapi Films.
Film horor ini adalah film bertemakan sundel bolong yang pertama dalam
serial film sundel bolong yang disutradarai Sisworo Gautama Putra yang
sebelumnya telah dikenal luas kepiawaiannya dengan filmnya Primitif
(1978) dan Pengabdi Setan (1980) yang terkenal secara internasional.
Sinopsis Singkat:
Alisa (Suzanna) adalah seorang mantan pekerja seks di bawah seorang
"Mami" (germo). Hidupnya berubah total setelah dinikahi oleh Hendarto
(Barry Prima). Suatu hari seorang pengusaha butik bernama Rudi mengajak
Alisa bekerja di toko butiknya. Alisa diminta memperagakan
pakaian-pakaian yang ada di butik Rudi. Melihat kecantikan Alisa, Rudi
tergoda, namun Alisa menolak dengan halus. Kejadian itu membuat Rudi
marah dan merancanakan niat jahat. Alisa diculik oleh orang suruhan Rudi
kemudian dibawa ke sebuah bangunan tua dan akhirnya diperkosa.
4. Bayi Ajaib (tahun 1982)
Bayi Ajaib menjadi salah satu judul yang dicari –cari oleh banyak penggemar film horor di Indonesia. Banyak dari mereka yang menganggap kalau film ini adalah salah satu film horor terseram yang pernah dibuat oleh Indonesia. Ironisnya, sebagian besar dari mereka, menganugerahkan gelar tersebut, hanya berdasarkan pada memori masa kecil semata, dimana standar film horor pada waktu itu bisa dibilang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jaman sekarang.
Catatan: Dari segi cerita, rasanya tidak salah kalau menganggap
film ini kurang lebih terinspirasi dari film The Omen, yang sempat
booming di akhir tahun 70an.
Sinopsis Singkat:
Tambang intan di sebuah desa, merupakan sumber persaingan keras antara
Kosim (Muni Cader) dan Dorman (WD Mochtar), yang mula-mula
mengetahuinya. Mereka berambisi untuk memenangkan kedudukan sebagai
lurah yang kebetulan akan dilaksanakan. Dorman yang punya darah
Portugis, punya keyakinan bahwa arwah Alberto Domenique, nenek moyangnya
yang dikubur di daerah itu akan membantu ambisinya.
5. Jelangkung (tahun 2001)
Jelangkung adalah sebuah film horor dari Indonesia yang dirilis
tahun 2001. Film yang disutradarai Rizal Mantovani dan Jose Poernomo ini
mengusung tema ritual mistis kuno jailangkung dari Indonesia dan
legenda-legenda urban dari daerah Jakarta, Dengan tag-line-nya yang
terkenal setelah dirilis, yaitu "Datang tak dijemput, pulang tak
diantar". Film ini berbiaya produksi 400 juta rupiah, dengan biaya total
1 miliar rupiah. Film ini tercatat telah ditonton 1,3 juta penonton di
layar bioskop setelah dirilis, dengan total penonton sampai sekarang 5,7
juta penonton, dan meraup pendapatan sekitar lima miliar rupiah.
Sinopsis Singkat :
Ferdi (Winky Wiryawan), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol (Rony Dozer),
dan Soni (Harry Pantja) adalah empat sekawan berbeda karakter dari
Jakarta yang selalu penasaran mencari pengalaman bertemu dengan makhluk
halus di tempat-tempat angker. Mereka telah mendatangi berbagai tempat
yang dikabarkan berhantu, namun tak kunjung menjumpai yang mereka cari.
Lelah tidak menemukan yang mereka cari, mereka mendapat ide untuk pergi
ke sebuah desa bernama Angkerbatu di daerah Jawa Barat yang dikabarkan
banyak mendapat kasus penampakan makhluk halus dan orang kerasukan.
No comments:
Post a Comment